Niat Mau Bela Menag Yaqut, Abu Janda Malah Babak Belur Kena Semprot
sumber foto : unikpost
Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mati-matian membela Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang sekarang ini diserang berbagai pihak bahkan sempat dipolisikan lantaran disebut-sebut membandingkan suara azan dengan suara anjing.
Abu Janda mengaku telah melihat secara utuh pernyataan Menag Yaqut terkait hal ini, dia menegaskan dari video pernyatan Yaqut yang beredar luas di media sosial, yang bersangkutan sama sekali tidak menyebutkan azan.
“Setelah saya simak lagi videonya, Gus Yaqut tidak mengatakan satupun kata ‘azan’. Yang beliau maksud adalah penyalahgunaan TOA. Misalnya pengajian anak-anak bersuara parau yang disembur sama TOA di waktu orang-orang istirahat. Jadi Gus Yaqut tidak sedang membandingkan suara azan dengan anjing menggonggong,” kata Abu Janda Senin (27/2/2022).
Pembelaan Abu Janda itu justru mendapat kritik keras dari Ketua Umum KNPI Haris Pratama. Dia menilai pembelaan Abu Janda buat Menag Yaqut adalah sekedar klaim buat mencari pembenaran. Justru pernyataan Abu Janda dinilai blunder fatal.
“Nich muncul lagi si Abu Janda. Asal bicara lagi nich orang. Adzan itu bertujuan memanggil umat Islam untuk Sholat, bukan memanggil Tuhan,” kata Haris Pertama dikutip dari akun Twitternya.
Haris Pratama lantas meminta Abu Janda untuk menjaga omongannya, jangan sampai pernyataan yang keliru justru membuat suasana semakin panas di tengah polemik pengaturan pengeras suara sekarang ini.
“Makanya jadi pegiat media sosial jangan asal nyeplos nanti diketawain banyak orang,” sambungnya.
Bersama cuitannya itu, Haris juga membagikan cuitan Roy Suryo yang mengunggah video Yaqut, di dalam unggahannya itu, pakar telematika itu mengatakan, Yaqut memang tidak menyebutkan kata azan secara gamblang, tetapi dia mengatakan bunyi Toa masjid lima kali dalam sehari, itu merujuk pada kumandang azan dari rumah ibadah.
“Bunyikan TOA sehari 5 kali ya pasti yang dimaksud adalah suara Adzan lah. Semua kalau nonton video ini pasti juga paham,” kata Haris.
Haris menegaskan azan tidak pernah mengakibatkan kebisingan dan mengganggu ketentraman. Selain itu, kata Haris, volume suara azan sudah diatur oleh pengurus masjid sebelum Kementerian Agama (Kemenag) mengaturnya.
“Sekeras-kerasnya suara Adzan yang saya tau dari semenjak kecil, tidak pernah mengakibatkan kebisingan dan mengganggu ketenteraman. Karena kerasnya suara Adzan juga sebelum ada aturan KEMENAG ini pasti juga sudah diatur oleh pengurus Masjid dan pengurus Mushollah,” tandas Haris
Ulama NU Kecam Menag Yaqut: Hati-hati!
Seorang pendakwah sekaligus ulama NU mengecam habis - habisan pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan azan dengan suara anjing.
Kecaman ulama NU yang memilih anonim itu disampaikan dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube NU Garis Lurus.
Dalam video berjudul ‘Mimbar Ulama NU: Yang Mendukung Pernyataan Menag, Murtad Massal!’ ulama tersebut memberi peringatan keras kepada Menag Yaqut, agar jangan sesekali mengusik atau menghina agama Islam.
Lantas dia menegaskan, jika ada umat Muslim yang sepakat dengan omongan Menag Yaqut,maka secara otomatis dia telah keluar dari Islam,
“Hati-hati!, gak peduli anda siapapun, tetapi anda berani menghina hadratullah. Berani menghina adzan, berani menghina nabi Muhammad, kita siap pasang dada buat rasulullah! Dan yang setuju dengan omongannya Yaqut, murtad massal! saudara-saudara,” katanya dikutip Senin (28/2/2022).
Pendakwah tersebut juga kembali memberi peringatan agar warga NU yang kerap berulah dengan pernyataan - pernyataan kontroversial jangan menyeret - nyeret NU. Masalah yang dibuat mesti diselesaikan sendiri tanpa harus membawa embel - embel organisasi ini.
“Ini saudara, jangan dikit-dikit bawa Nahdlatul Ulama, hati-hati! Anda murtad-murtad sendiri!, omongan anda ini menyebabkan murtad!,” tegasnya.
Terakhir penceramah tersebut mengaku dirinya adalah seorang NU tulen, dia bilang dirinya terlahir dari di keluarga NU selamanya bakal menjadi NU.
“Saya Nahdlatul Ulama, dari kecil sampai wafat saya Nahdlatul Ulama. Tetapi Nahdlatul Ulama yang saya ikuti adalah NU yang dibawa oleh mbah Hasyim Asyari saudara-saudara!,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui Menag Yaqut kini tengah menjadi omongan masyarakat setelh videnya yang dinilai membandingkan suara azan dan suara anjing itu menyebar luas. Hal ini disampaikan Yaqut saat menjelaskan soal surat edaran yang mengatur penggunaan Toa di masjid dan musala.
Awalnya Gus Yaqut menekankan bahwa Kemenag tidak melarang masjid dan musala menggunakan Toa sebab itu adalah bagian dari syar Islam. Hanya saja penggunaan pengeras suara itu mesti diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu orang disekitar.
“Karena kita tahu, misalnya ya di daerah yang mayoritas muslim. Hampir setiap 100-200 meter itu ada musala-masjid. Bayangkan kalau kemudian dalam waktu bersamaan mereka menyalakan Toa bersamaan di atas. Itu bukan lagi syiar, tapi gangguan buat sekitarnya,” katanya.
“Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak?” kata Gus Yaqut menambahkan.
Penulis: Yohanes A Kopong Corebima via populis.id
Belum ada Komentar untuk "Niat Mau Bela Menag Yaqut, Abu Janda Malah Babak Belur Kena Semprot"
Posting Komentar