Gegerkan Jagat Maya.. Pendeta ini Sebut Allah SWT Seusia dengan Nabi Muhammad, Larang Haji Serta Minta Menag Hapus 300 Ayat Al-Quran
sumber foto : Makasar Terkini
Pendeta Saifuddin Ibrahim membuat geger jagat maya dengan sebuah pernyataan kontroversial. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah video yang ia unggah di channel youtubenya Saifuddin Ibrahim, pada Senin (14/3/2022).
Dalam video berjudul ‘Nabi 26 Psikopat, Memusuhi Hamba Tuhan' itu dia bicara panjang lebar mengenai keberadaaan Allah.
Dalam video itu dia menyinggung sebuah tulisannya yang disebutnya pernah dipublikasikan di laman facebooknya dan sempat dilaporkan ke polisi karena dianggap menista Agama Islam. Dalam tulisan itu, dia mengatakan, sesungguhnya Allah itu tidak ada. Allah kata dia hanya angan - angan Muhammad SAW.
“Mereka mengambil facebook saya, saya menulis Allah adalah delusi Muhammad. Delusi artinya mimpinya Muhammad, lah saya juga gak salah nulis itu!,” kata Saifuddin Ibrahim dikutip Populis.id.
Meski sempat dilaporkan dengan tuduhan penistaan agama, namun Saifuddin Ibrahim tetap ngotot merasa bahwa tidak ada yang salah dari pernyataannya itu. Sebab kata dia hingga sekarang ini belum ada bukti yang mengkonfirmasi bahwa Allah benar ada.
“Belum ada dibuktikan bahwa Allah itu ada, Allah itu bagaimana, hanya menulis dalam facebook saya Allah itu delusi Muhammad, katanya menistakan,” ujar Saifuddin melanjutkan.
Saifuddin Ibrahim mengatakan, hal yang membuat dirinya berani melontarkan pernyataan sensitif itu karena, sepengetahuannya orang-orang Yahudi tidak menyembah Allah dan tidak mengenal Allah.
“Kenapa saya bilang begitu? karena orang Yahudi tidak menyembah Allah, tidak mengenal Allah. Kenapa harus diributin? tapi juga itu harus dibuktikan semuanya!,” tukasnya.
Tidak hanya itu, Beredar sebuah video yang menampilkan seorang pendeta meminta Menteri Agama (Menag) menghapus 300 ayat Al Quran viral di media sosial.
Video pendeta viral itu diunggah oleh channel YouTube NU Garis Lurus pada Minggu (13/3/2022).
Dalam video itu, terlihat seorang pendeta sedang menyampaikan permohonannya kepada Menag Yaqut Cholil Qoumas. “Saya sudah berulang kali mengatakan kepada Menteri Agama, dan ini adalah Menteri Agama yang saya kira toleransi tinggi dan damai tinggi terhadap minoritas,” ujar pendeta dalam video tersebut.
Pendeta ini juga berharap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas jangan takut kepada pihak-pihak yang menentangnya.
“Bahkan kalau perlu Pak, 300 ayat yang menjadikan hidup intoleran, pemicu hidup radikal, itu direvisi atau dihapuskan dari Al Quran Indonesia, ini sangat berbahaya sekali!,” ujar sang pendeta melanjutkan.
Berdasarkan penelusuran Populis.id, pendeta dalam video tersebut bernama Saifuddin Ibrahim. Diketahui bahwa dia adalah mantan guru Pesantren dan pernah beragama Islam, sebelum akhirnya masuk Kristen dan menjadi pendeta.
Setelah pindah agama, diketahui dia berganti nama menjadi Abraham Bin Moses. Belakangan, diketahui juga bahwa Abraham Bin Moses pernah dipenjara karena kasus ujaran kebencian mengandung sara dan agama pada tahun 2018 silam.
"Menyatakan terdakwa Abraham Bin Moses, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu/kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas agama," bunyi amar putusan Abraham Bin Moses yang dibacakan oleh Majelis Hakim pada 7 Mei 2018 silam, seperti dikutip Populis.id dari Direktori Putusan MA.
Abraham diadili di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang bulan Februari 2018. Dia divonis bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama 4 tahun dan denda Rp 50 juta.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selam 4 tahun, dan denda sejumlah Rp 50 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama satu tahun," lanjut amar putusannya.
Berdasarkan amar putusan tersebut, diketahui bahwa pendeta Abraham bin Moses melakukan ujaran kebencian kepada agama Islam melalui unggahan video serta status pada akun Youtube dan Facebooknya.
Dalam unggahannya di akun Facebook Saefudin Ibrahim tertanggal 12 November 2017, pendeta Abraham menyebut bahwa Allah SWT adalah sebuah delusi (tidak rasional) karena Nabi tidak mengenalkan nama Allah SWT kepada ummatnya.
Tak hanya itu, dalam unggahan yang sama, dia menyebut Allah SWT seusia atau sebaya dengan Nabi Muhammad. Bahkan, kata dia, Allah adalah teman bermain Nabi Muhammad.
"Allah SWT adalah delusi. Karena nabi sebelumnya tidak mengenalkan nama Allah SWT kepada umatnya. Allah SWT umurnya sama dengan Muhammad. Seusia. Sebaya atau teman bermain mereka dan sehabat mengaminkan," tulis Pendeta Abraham dalam unggahan Facebooknya, dikutip Populis.id dari amar putusan, Senin (14/3/2022).
Selain itu, pada unggahan video berjudul 'Mengapa Saya Tinggalkan Agamaku' tertanggal 15 April 2017 di akun Youtube Kesaksian Segala Bangsa, Pendeta Abraham menyebut dirinya pernah menjadi guru Al-Quran dan kepala Humas di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
"Di pesantren ini saya mengajar sebagai guru Al-Quran dan tafsir, segala macam yang Islam-Islam itu. Saya jadi orang Kristen karena kemurahan Tuhan. Ini pesantren Al-Zaytun Indramayu, Bapak pernah denger nama itukah? di pesantren ini saya kepala Humas," ujarnya dikutip Populis.id dari Youtube Kesaksian Segala Bangsa, Senin (14/3/2022).
Tak hanya itu, beredar pula pernyataan Saifuddin mengenai seruannya untuk melarang masyarakat Indonesia naik haji ke Arab Saudi.
Hal itu karena ia menilai naik haji hanya menguntungkan Arab Saudi, sedangkan masyarakat Indonesia semakin susah.
Video Saifuddin saat mengatakan hal itu viral di media sosial dan dibagikan oleh beberapa akun, salah satunya akun Twitter @Gr3c01.
Sambil mengunggah video itu pada Minggu (13/3/2022), pemilik akun @gr3c01 menulis, “Ini Pendeta b****** pemecah kerukunan umat beragama.”
Dalam video tersebut, Saifuddin mengatakan, “Larang naik haji ke Arab Saudi.”
“Kalau saya jadi Menteri Agama (akan melarang naik haji). Kenapa begitu? Karena hanya menguntungkan Arab,” lanjutnya.
Ia menilai bahwa masyarakat Indonesia semakin susah karena naik haji yang memiliki biaya besar.
“Indonesia miskin, Indonesia kere, Indonesia susah, gara-gara naik haji,” jelasnya. Tak hanya itu, Saifuddin juga menyinggung pesantren yang menurutnya telah mengajarkan hal yang buruk.
Ia mengatakan, “Itu pesantren-pesantren ini malah mengajarkan hal-hal yang buruk, hal-hal yang tidak bagus selama ini.”
“Mengajarkan doktrin-doktrin yang radikal itu di pesantren,” sambung Saifuddin.
Video yang kini telah ditonton lebih dari 42 ribu kali itu menuai perhatian netizen dan banyak yang memberikan kritikan kepada Saifuddin.
“Saya saja yg nasrani liat si bapak ini ngmong seperti menyebarkan ketidaksukaan terhadap agama yg dulu dia anut ( kata orng2) Mnurut saya, orng yg sprti ini tidak usah di kasih panggung dan di agama kami tidak ada di ajarkn untuk mngajarjn kebencian. Benar2 orng radikal sih,” tulis @17Jo***.
“mau pergi haji atau ngga nya itu urusan pribadi. pake uang juga uang pribadi, sewot aja wahai pendeta. diam adalah emas, inget. monmaap gausah bacot agamaku ya agamaku, agamamu ya agamamu. paham ra?” tegas @_jeonba***.
“Ngk gtu konsepnya bapa pendeta coba baca lagi konsep keislaman gmna naik haji itu terserh jika mau atau tidak dan ada bnyak cara agar bisa ganti pahala haji dan ngk harus ke arab,” kata @Rahmatma***.
“Yth bapak pendeta. Orang haji pergi secara personal dan uang pribadi (hasil kerja keras sendiri), kalau mau rasis mending pikir?2; dulu pak,” pungkas @trnzix****.
“Lha??? Yang buat negara miskin itu Makan Duit Rakyat. Yang naik haji aja biaya sendiri kok, situ aja yang repot,” jelas @cuanis****.
Tak hanya itu, masih banyak netizen yang memberikan kritikan kepada Saifuddin mengenai pernyataannya soal naik haji.
Penulis : Achmad Rizki Muazam via populis.id
Belum ada Komentar untuk "Gegerkan Jagat Maya.. Pendeta ini Sebut Allah SWT Seusia dengan Nabi Muhammad, Larang Haji Serta Minta Menag Hapus 300 Ayat Al-Quran"
Posting Komentar