STOP Belanja BERLEBIHAN... Ini akibatnya,, Jangan Hambur-Haburkan uang Mu dengan hal yang tidak Perlu
sumber foto : Republika
Pada era globalisaRsi ini banyak berkembang pola-perilaku yang dianggap trend, tetapi tidak membawa manfaat di tengah-tengah masyarakat, salah satunya adalah perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif adalah perilaku individu atau masyarakat yang menggunakan atau membelanjakan barang-barang produksi ataupun jasa secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan, bahkan sampai menjadi kebiasaan atau gaya hidup.
Hampir semua lapisan masyarakat, tanpa mengenal batas usia dan strata sosial telah terbawa oleh derasnya arus konsumerisme yang sedang menjajah manusia. Segala macam bentuk makanan, minuman, perhiasan, fashion, telepon seluler dan alat-alat elektronik lainya dari harga yang paling murah hingga harga yang paling mahal telah menjadi lifestyle dan trend dewasa ini.
Sering kali orang membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Akibatnya, barang tersebut menjadi tidak bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku berbelanja bukan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi untuk bergaya, bermegah-megahan, dan menunjukkan kemewahan yang dimiliki.
Sebenarnya, dalam diri manusia terdapat kecenderungan menyenangi harta benda dan menjadikannya sebagai kebanggaan maupun alat untuk memuaskan semua kebutuhan dan keinginannya.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imron: 14).
Dalam menjalani kehidupannya, manusia dibekali oleh Allah SWT berbagai macam kekayaan materi. Untuk melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi, manusia dilengkapi dengan berbagai instrumen dalam dirinya seperti insting, panca indra, akal pikiran, hati nurani, nafsu dan sebagainya.
Selain itu, diciptakan pula berbagai kebutuhan manusia lainnya, mulai dari yang paling asasi seperti oksigen untuk bernafas, makanan dan minuman yang melimpah sampai kebutuhan yang bersifat aksesoris. Dengan kata lain, semua yang ada di bumi diperuntukkan untuk manusia. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah (2): 29-30 yang berbunyi:
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَ لَـكُمۡ مَّا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا ثُمَّ اسۡتَوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍؕ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
وَاِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اِنِّىۡ جَاعِلٌ فِى الۡاَرۡضِ خَلِيۡفَةً قَالُوۡٓا اَتَجۡعَلُ فِيۡهَا مَنۡ يُّفۡسِدُ فِيۡهَا وَيَسۡفِكُ الدِّمَآءَۚ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَؕ قَالَ اِنِّىۡٓ اَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُوۡنَ
“Dia-lah Allah SWT, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Bisa dipahami bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini memang untuk manusia. Namun demikian, mereka seharusnya tidak boleh semena-mena mengeksplorasi dan mengeksploitasi semuanya dengan semaunya sendiri, apalagi jika hanya untuk pemuas sesaat tanpa memperhatikan keberlangsungan ekosistem dan nilai-nilai ekonomis jangka panjang. Jika manusia hanya memperturutkan nafsu keserakahannya tanpa memperhatikan keberlangsungan hidup dan harmonisasi alam, maka ia telah menciptakan malapetaka atau kerusakan kehidupan masa depan. Allah SWT berfirman:
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) masjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Al-Quran telah memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat jelas mengenai pemanfaatan alam dan melarang adanya pemborosan serta pengeluaran terhadap hal-hal yang tidak penting, juga melarang seorang Muslim untuk makan dan berpakaian kecuali yang baik. Sikap berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum dapat menyebabkan badan menjadi gemuk dan mendatangkan berbagai penyakit. Al-Quran juga berpesan bahwa makan minum yang berlebihan hanya sekedar kesenangan duniawi semata dan tidak membuat manusia bahagia di akhirat nantinya.
Dalam pandangan Islam, harta atau materi hanya sebagai jalan, bukan tujuan. Ada kewajiban yang lebih penting daripada harta, namun harta merupakan jalan agar kewajiban dapat terealisasi. Harta dikatakan baik atau buruk tergantung pada pemilik harta dalam menggunakannya dan cara yang ditempuh untuk mencari dan mengumpulkan harta tersebut.
Kesimpulannya, Islam melarang sifat konsumtif yang berlebihan dalam menggunakan atau mengeluarkan uang (harta). Sebaliknya, Islam menyukai dan mengajarkan untuk hidup sederhana, cukup dan seimbang dalam setiap urusan apapun. Perilaku konsumtif merupakan sifat tercela yang suka mengambur-hamburkan hartanya tanpa ada pertimbangan dan perhitungan, serta berlebih-lebihan atas kesenangan duniawi yang hingga akhirnya menimbulkan kesia-siaan.
sumber : Nurul Makrifah via al-ibar.net
Belum ada Komentar untuk "STOP Belanja BERLEBIHAN... Ini akibatnya,, Jangan Hambur-Haburkan uang Mu dengan hal yang tidak Perlu"
Posting Komentar