Catet Waktunya .. Inilah Waktu Terbaik untuk Bershalawat Kepada Rasulullah SAW
sumber foto : grid.id
Sebelumnya IslamKita pernah membahas tentang keutamaan membaca shalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Kali ini, IslamKita akan membahas tentang waktu shalawat terbaik kepada Nabi Muhammad. Seperti yang kita tahu, shalawat adalah amalan ringan yang besar pahalanya. Kapan saja kita bisa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ?
1. Baca Shalawat saat Tasyahud Awal dan Akhir
Membaca shalawat saat tasyahud awal hukumnya dianjurkan (sunnah yang ditekankan). Namun bershalawat saat tasyahud akhir hukumnya wajib. Mengenai hal ini, Kaab bin Ujrah berkata bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah keluar menemui para sahabat, lalu para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kamu telah mengetahui bagaimana kami mengucapkan salam padamu, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu ?” Lalu beliau bersabda, “Ucapkanlah…”
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid (Artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).” (HR. Muslim No. 406)
Bacaan di atas kemudian kita baca saat tasyahud awal dan akhir. Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai membaca shalawat waktu tasyahud awal. Beberapa ada yang mewajibkan, namun ada beberapa yang menganggap membaca shalawat waktu tasyahud awal adalah sunnah.
2. Baca Shalawat di Akhir Qunut
Waktu shalawat yang baik berikutnya adalah setelah membaca doa qunut. Diriwayatkan oleh Al Hasan bin ‘Ali, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah mengajarkanku beberapa kalimat yang dibaca saat shalat witir. Beliau memerintahkanku untuk membaca,
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
Allahummahdiini fiiman hadait, wa baarik lii fiiman ‘athoit, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thait, waqinii syarrama qadlait, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata’aalait, wa shallallahu ‘alan nabiyyi muhammad. (Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keberkahan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keberkahan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi. Shalawat Allah atas Nabi Muhammad)” (HR. Abu Daud No. 1425)
3. Shalawat di Waktu Shalat Jenazah
Waktu membaca shalawat selanjutnya adalah saat shalat jenazah. Saat melaksanakan ibadah ini, umat muslim diwajibkan untuk membaca shalawat setelah takbir kedua. Dalil yang menunjukkan perintah membaca shalawat waktu shalat jenazah adalah,
عَنْ مَعْمَرٍ عَنِ الزُّهْرِىِّ قَالَ أَخْبَرَنِى أَبُو أُمَامَةَ بْنُ سَهْلٍ : أَنَّهُ أَخْبَرَهُ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- : أَنَّ السُّنَّةَ فِى الصَّلاَةِ عَلَى الْجَنَازَةِ أَنْ يُكَبِّرَ الإِمَامُ ، ثُمَّ يَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ بَعْدَ التَّكْبِيرَةِ الأُولَى سِرًّا فِى نَفْسِهِ ، ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- وَيُخْلِصُ الدُّعَاءَ لِلْجَنَازَةِ فِى التَّكْبِيرَاتِ لاَ يَقْرَأُ فِى شَىْءٍ مِنْهُنَّ ، ثُمَّ يُسَلِّمُ سِرًّا فِى نَفْسِهِ.
Dari Ma’mar, dari Az Zuhriy, telah diceritakan dari Abu Umamah bin Sahl bahwa ada seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang mengajarkan padanya: Yang ada dalam shalat jenazah, imam itu bertakbir, lalu membaca Al Fatihah setelah takbir pertama secara lirih yang didengar dirinya sendiri, kemudian bershalawat pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Lalu beberapa takbir berikutnya menujukan doa yang murni untuk mayit, tidak ada bacaan (surat) pada takbir-takbir tersebut. Kemudian mengucapkan salam secara lirih untuk dirinya sendiri. (HR. Al Baihaqi 4: 39)
4. Waktu Shalawat Setelah Kumandang Adzan & Iqamah
Waktu shalawat yang baik adalah setelah kumandang adzan dan iqamah. Setelah muadzin mengumandangkan adzan, kita dianjurkan mengikutinya. Setelah itu kita dianjurkan untuk bershalawat kepada Rasulullah. Bagi yang melaksanakannya akan mendapat syafa’at (pertolongan) Nabi Muhammad di akhir jaman.
Diriwayatkan Oleh ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
“Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim No. 384)
5. Membaca Shalawat Saat Berdoa
Waktu shalawat yang terbaik adalah saat berdoa. Dengan bershalawat, doa akan lebih cepat terkabul. Perintah untuk membaca shalawat saat berdoa ini diperintahkan langsung oleh Rasulullah. Tata caranya adalah: pertama mulai doa dengan memuji Allah, kedua bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan terakhir baca doa atau sebutkan apa yang diinginkan.
Diriyawatkan oleh Fudholah bin ‘Ubaid, ia berkata,
سَمِعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلاً يَدْعُو فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « عَجِلَ هَذَا ». ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ « إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لِيُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ ».
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah mendengar seseorang memanjatkan doa dalam shalatnya, lalu ia tidak memanjatkan shalawat pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Beliau pun berkata, “Orang ini terlalu tergesa-gesa dalam doanya.” Kemudian beliau memanggilnya lalu menegurnya atau mengatakan pada lainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka mulailah dengan memuji Allah, menyanjung-Nya, lalu bershalawat pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, lalu mintalah doa yang diinginkan.” (HR. Tirmidzi No. 3477)
6. Shalawat Waktu Masuk & Keluar Masjid
Salah satu waktu untuk membaca shalawat adalah saat masuk dan keluar masjid. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيُسَلِّمْ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- وَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَإِذَا خَرَجَ فَلْيُسَلِّمْ عَلَى النَّبِىِّ وَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ اعْصِمْنِى مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka ucapkanlah salam pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, kemudian ucapkanlah ‘Allahummaftah lii abwaaba rohmatik’ (Artinya: Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu). Kemudian saat keluar, ucapkanlah salam pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, lalu ucapkanlah ‘Allahumma’shimnii minasy syaithonir rojiim’ (Artinya: Ya Allah, lindungilah aku dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Ibnu Majah no. 773)
7. Shalawat Waktu Disebut Nama Rasulullah
Kita dianjurkan untuk membaca shalawat waktu dibaca atau disebutkan nama Nabi Muhammad. Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
الْبَخِيلُ الَّذِى مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ
“Orang yang disebut pelit adalah orang yang ketika disebut namaku di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku.” (HR. Tirmidzi No. 3546)
Pernyataan pelit adalah sebutan yang jelek. Jika tidak bershalawat. Istilah bakhil (pelit) juga ditujukan pada orang yang enggan memenuhi kewajiban. Anggapan pelit ini ditanggapi berbeda oleh para ulama. Ada yang akhirnya mewajibkan membaca shalawat ketika disebutkan nama Rasulullah, namun ada yang tidak sependapat karena hukum membaca shalawat kala itu adalah sunnah, sehingga tidak berdosa.
8. Waktu Shalawat yang Baik di Hari Jumat
Salah satu amalan sunnah yang baik dilaksanakan di hari Jumat adalah memperbanyak membaca shalawat. Waktu shalawat yang baik salah satunya adalah hari Jumat. Diriwayatkan dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Al-Baihaqi)
Itulah waktu shalawat yang baik menurut hadits Rasulullah. Ada beberapa waktu terbaik untuk shalawat, beberapa waktu shalawat di atas ada yang diwajibkan karena menjadi salah satu syarat sahnya atau rukun dalam ibadah. Semoga informasinya ini berguna. Aamiin.
sumber :islamkita.co
Belum ada Komentar untuk "Catet Waktunya .. Inilah Waktu Terbaik untuk Bershalawat Kepada Rasulullah SAW"
Posting Komentar